Aristoteles dan cinta ( Pasangan,Pekerjaan,dll )
Aristoteles bertanya pada gurunya Plato tentang apa itu cinta?
Mendengar pertanyaan tersebut, sang Guru mengajak muridnya menyusuri
padang yang luas. Sampai disana, Plato menganjurkan Aristoteles untuk
mencari sekuntum bunga yang menurutnya paling indah dipandang mata.
Jika sudah menemukan bunga tersebut, Plato berharap Aristoteles
menunjukkannya. Namun dengan satu syarat, ketika mencari bunga yang
indah itu, dia tidak boleh kembali di jalan yang sama. Setelah tugas itu
selesai, Plato berjanji akan memberitahukan jawaban dari pertanyaannya.
Aristoteles semula bingung karena sang Guru tidak menjawab
pertanyaannya. Ia malah disuruh mencari sekuntum bunga. Pun begitu, ia
menuruti perintah sang Guru. Disusurinya padang rumput yang luas itu.
Tak berapa lama perjalanannya, ia menemukan sekuntum bunga mawar yang
indah. Ia memetik bunga tersebut dan kemudian terbersit dipikirannya,
baru saja ia berjalan sudah mendapatkan sekuntum bunga yang indah.
“Mungkin, di depan akan banyak lagi bunga-bunga yang lebih indah,”
gumam Aristoteles, sembari membuang setangkai bunga mawar merah yang
indah itu.
Aristoteles kemudian berjalan kembali menyusuri padang rumput yang
luas itu. Matanya liar mencari bunga yang tercantik dalam perjalanannya.
Akan tetapi sampai waktu menjelang petang, tak satupun bunga indah yang
dilihatnya seperti pada awal perjalanannya tadi. Aristoteles ingin
kembali. Namun ia teringat pada pesan gurunya, untuk tidak melewati
jalan yang sama dengan memilih bunga yang sama pula.
Kemudian, Aristoteles menjumpai Plato. Dengan muka yang merah, ia
mengatakan prihal yang dialaminya. Ia sudah mendapatkan bunga mawar yang
indah di awal perjalanannya tadi. Namun ia membuangnya, dengan harapan
aka nada bunga yang lebih indah di perjalanan selanjutnya. Apa yang
dipikirkan Aristoteles, ternyata salah. Sampai petang, ia tak lagi
mendapatkan kuntum bunga yang indah.
Mendengar cerita perjalanan Aristoteles, Plato tertegun. Ia memandang
matahari yang tenggelam di ufuk barat. Dengan suara yang berat,
kemudian Plato berkata : “Itu lah yang dinamakan cinta. Kita tidak
pernah puas setelah mendapatkan sesuatu yang indah dan selalu berharap
akan mendapat kebahagiaan yang lebih dengan menyia-nyiakan apa yang
telah kita dapatkan”.[]
Tidak sedikit seorang karyawan mengganggap akan ada yang lebih besar memberikan gaji dan fasilitas lain,begitu pun seorang pasangan yang mencari pasangan lain berharap mendapatkan yang lebih lagi diluar sana.dan ini berlaku untuk segala hal yang kita miliki dan kita rasakan.
Syukurilah yang ada.......
Semoga bermanfaat sahabatku semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar